Napak tilas titik pusat gempa Kab. Tasikmalaya pada 2 September 2009 silam di Desa Jayapura Kecamatan Cigalontang Kab. Tasikmalaya, sekitar 10 km dari Singaparna kini sudah banyak yang berubah.
Saat itu tercatat sekitar 500 rumah warga rusak. Namun kini bangunan warga yang rusak berat maupun ringan kini sudah kokoh kembali, termasuk dengan bangunan balai desa Jayapura yang berada di Kampung Cigalontang.
Di antara, bangunan konvensional dengan menggunakan bahan baku batu bata, pasir, dan semen, bangunan Kantor Desa Jayapura mempunyai keunikan tersendiri. Dari luar, bangunan tersebut layaknya rumah daerah atau kerajaan zaman baheula. Sistem rumah tradisional Sunda dari rangkaian bambu disertai bentuk atap julang ngapak yang menyerupai burung yang tengah terbang mengepakan sayapnya, diterapkan di kantor desa itu.
Tidak hanya kantor desa Jayapura saja, tipikal bangunan serupa pun dapat ditemui di bangunan SD Singajaya, Balai Pintar, Bengkel Bambu, dan Rumah Anyaman. Di antaranya, yaitu balai desa dan sekolah sudah mulai dipergunakan. Lainnya, masih berupa bangunan yang direncanakan akan mulai dioperasikan secepatnya.
Kepala Desa Jayapura E Yudarman menuturkan, keberadaan rumah bambu di wilayahnya terbilang baru. Desanya terpilih menjadi percontohan penerapan bangunan ramah gempa yang digagas oleh Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) sejak 2010 lalu. Bantuan yang diberikan tidak hanya bantuan fisik semata. Dibalik itu semua terdapat rencana jangka panjang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.
Sumber: Pikiran Rakyat
0 komentar:
Posting Komentar